Sosialisasi Peningkatan Kualitas Keluarga
Sosialisasi Peningkatan Kualitas Keluarga

By DPPPAPMD KAB PURWOREJO 28 Okt 2024, 14:21:51 WIB Pemerintahan
Sosialisasi Peningkatan Kualitas Keluarga

Bidang PPPA melaksanakan kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kualitas Keluarga pada Hari Jumat, 25 Oktober 2024 pukul 08.30 WIB s.d selesai di Aula Gedung TP. PKK KABUPATEN PURWOREJO. Kegiatan ini diikuti oleh Ketua TP. PKK Kecamatan, 4 (Empat) Ketua TP. PKK Kelurahan / Desa Se-Wilayah Kabupaten Purworejo. Narasumber oleh Dwi Susi Herawati, S.Psi. selaku Pendiri Praba Islamic School Purworejo. Kegiatan diawali dengan Sambutan dan pembukaan acara oleh KABID PPPA DP3APMD Kab. Purworejo Ibu Heny Safaryuni Tataningsih, SH., M.AP. Penyampaian materi tentang Kekerasan Seksual Anak oleh Ibu Dwi Susi Herawati, S.Psi. selaku Pendiri Praba Islamic School Purworejo yang isinya sebagai berikut :
Definisi KSA adalah Tindakan pengikutsertaan anak dalam aktivitas seksual untuk memberikan kepuasan seksual atau keuntungan finansial bagi pelaku, meliputi kontak seksual, penganiayaan, pemerkosaan, prostitusi, pornografi, paparan seksual, incest, atau aktivitas seksual eksploitatif lainnya.

Kontak fisik: pencabulan atau meraba-raba wilayah terlarang (sekitar dada, kemaluan, Bokong dan bibir), memasukkan benda (alat vital) ke dalam wilayah terlarang, meminta anak untuk memegang atau meraba-raba bagian tubuh (pelaku) yang terlarang, melakukan sodomi, hingga memperkosa.

Tanpa kontak fisik: Mempertontonkan alat kelamin pada anak, memperlihatkan video/gambar/memotret/memfilmkan/memvideokan anak dalam keadaan tidak senonoh, mengucapkan kata-kata atau istilah yang tidak senonoh atau mengandung unsur seks pada  anak, memperjualbelikan/menyebarluaskan gambar/video/foto anak dalam keadaan tidak senonoh dan yang mengandung unsur pornografi pada anak

Cara Mencegah :
A. Tidak membiarkan anak dalam kondisi berduaan dengan orang lain tanpa pengawasan.
B. Peka terhadap segala perilaku anak yang tidak biasa.
C. Membuka dialog dengan anak, sehingga komunikasi menjadi terbuka antara orangtua dan anak.
D. Jika menemui kasus kekerasan, orangtua harus segera melaporkan kepada polisi.

Pencegahan pada anak :
A. Bagian tubuh dan cara menjaganya
B. Jenis sentuhan
C. Keterbukaan pada orangtua
D. Kewaspadaan pada orang asing dan di tempat umum
E. Penggunaan gadget pada anak

Bagian Tubuh dan Cara Menjaganya :
A. Dalam memberikan edukasi bagian tubuh anak, materi yang diajarkan adalah objek tubuh yang dapat dilihat secara langsung oleh anak sehari-hari, karena mereka belum mempunyai kemampuan untuk memahami sesuatu yang bersifat abstrak. 

B. Anak membutuhkan bahasa-bahasa yang sederhana dan contoh-contoh konkrit.

C. Mulailah dengan mengajarkan menjaga kesehatan secara umum, misalnya mencuci tangan, gosok gigi, dll.

D. Kemudian ajarkan anak untuk menjaga lubang-lubang pada tubuh, seperti misalnya telinga, mulut, hidung, alat kelamin, pantat agar tidak kemasukan sesuatu yang buruk, karena berhubungan langsung dengan bagian tubuh bagian dalam.

E. Ajarkan kata yang tepat mengenai alat kelamin, sehingga anak dapat secara akurat melaporkan apa yang terjadi pada dirinya.

F. Bagian pribadi bukan hal yang tepat untuk dijadikan permainan.

G. Jaga organ reproduksi dengan menjaga sikap tubuh dan memilih permainan

H. Tegaskan arti “pribadi”  sesuatu yang hanya untuk sendiri, tidak dapat dibagi dengan orang lain.

I. Ajarkan anak bercerita pada orang dewasa yang dipercaya jika ada yang mencoba menyentuh bagian pribadi

J. Ajarkan anak mengidentifikasi perasaannya dengan baik.

K. Beritahu anak tidak seorang pun boleh menyentuh bagian pribadi, kecuali memeriksa, mengobati, pastikan orangtua menemani anak.

Cara Mengenalkan Kewaspadaan Terhadap Orang Asing dan Di Tempat Umum:
A. Tawarkan kepada anak kapan dia siap untuk dibacakan cerita
B. Bantu anak untuk membacakan buku cerita
C. Bacalah setiap kalimat menggunakan variasi penekanan dan tinggi rendah suara berdasarkan situasi dalam cerita, agar anak lebih menghayati cerita
D. Apabila diperlukan berikan tambahan gerak tubuh ayah/bunda/bapak/ibu sesuai situasi dalam cerita, agar bisa lebih menarik
E. Sesekali lakukan kontak mata dengan anak saat bercerita
F. Ketika membacakan kesimpulan/hikmah cerita, jalin kontak mata dan tubuh (misalnya: memegang pundak atau tangan anak), agar anak lebih meresapi hikmah cerita.
G. Lakukan diskusi singkat setelah bercerita, seperti:
H. Kesan anak terhadap cerita
I. Minta anak untuk menjelaskan ulang hikmah dari buku cerita

Cara Mengenalkan Penggunaan Gadget yang Tepatpada anak :
A. Tawarkan kepada anak kapan dia siap untuk dibacakan cerita
B. Bantu anak untuk membacakan buku cerita
C. Bacalah setiap kalimat menggunakan variasi penekanan dan tinggi rendah suara berdasarkan situasi dalam cerita, agar anak lebih menghayati cerita
D. Apabila diperlukan berikan tambahan gerak tubuh ayah/bunda/bapak/ibu sesuai situasi dalam cerita, agar bisa lebih menarik
E. Sesekali lakukan kontak mata dengan anak saat bercerita
F. Ketika membacakan kesimpulan/hikmah cerita, jalin kontak mata dan tubuh (misalnya: memegang pundak atau tangan anak), agar anak lebih meresapi hikmah cerita.
G. Lakukan diskusi singkat setelah bercerita, seperti:
Kesan anak terhadap cerita
Minta anak untuk menjelaskan ulang hikmah dari buku cerita.
 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment